Selasa, 17 Februari 2015

untukmu kesayanganku, yang saat ini sedang tak bersahabat denganku.



seandainya aku dituntut untuk jujur, aku tidaklah baik.baik saja sayang, barangkali dimatamu aku selalu terlihat baik.baik dan kuat.
setiap malam... bayanganmu selalu saja hadir tanpa permisi, bisakah tak setiap malam seperti ini..
kalau sudah begini mana bisa mata ini terpejam.
aku lelah dibayang.bayangimu, hati ini sakit rasanya ketika kau menerobos datang lalu pergi begitu saja.
sementara aku harus menerima kenyataan bahwa kamu sedang tak bersahabat denganku, bahwa kamu sedang menjadikanku orang asing.

bahkan sekarang berkomunikasi denganmu saja rasanya menjadi momen yang langka..
aku harus rela menahan rinduku, bahkan sekarang aku harus rela menunggu kau mengabariku, berharap kau berkirim pesan walau sekedar menanyakan kabarku yang berminggu.minggu tak kau sapa.
bukan aku tak mau menyapa duluan, hanya saja menyapamu lebih dulu disaat.saat seperti ini hanya membuat hatiku sakit saja..
aku berkirim pesan, kau tak membalas.. aku ingin mendengar suaramu saja, sekarang bahkan harus aku pendam hanya karena mendapatimu sedang telponan dengan yang lain atau bahkan kau rijec kau abaikan telpon dariku.
apa kamu tak sedikitpun berpikir, bagaimana kalau kamupun diseperti itukan??
tapi aku kadang diam dan berpura.pura tidak tau, karena aku malas jika harus melulu mempermasahkan itu.

sayang..
setiap hari aku merindukanmu, merindu saat bersamamu, kebersamaan kita.. tapi apa kamu disana sepertiku?
kamu tau, hatiku bahkan tak bisa berpaling sekalipun kau menjauh, apalagi untuk melanjutkan cinta yang baru.
membayangkan dengan yang lain saja, tak sanggup rasanya.. sama halnya ketika tiap kali terbayang kau melakukan kebiasaan.kebiasaan kita, dengan orang yang berbeda. my heart is so hurt.. really !!

bukan tak ada yang ingin mencoba mendekatiku disini sayang, tapi rasa malas untuk meladeni mereka datang lebih dulu.
aku ingat setiap apa yang kamu ucapkan tentang masadepan yang sempat kita gadang.gadangkan dahulu, tentang bagaimana mungkin kita tak berujung bersama setelah berhubungan sekian lama.. tentang impian kita mempunyai rumah sederhana dan usaha kecil.kecilan, untuk mencukupi kebutuhan kita sehari.hari.
aku selalu berpikir panjang ketika ada yang mendekatiku...yaa, karena aku selalu teringat tentang impian.impian kita dan ucapan.ucapanmu.

kamu ingat, saat kita bertemu saat aku bersamamu.. tak jarang kau lihat aku terdiam, cemberut.. bukan karena aku tak bahagia, hanya saja aku selalu ketakutan dengan hal.hal yang seperti ini.
kamu ingat tangis ku kala itu, seolah memohon dengan sedikit gaya manjaku..katamu seperti ibu yang mau ninggalin anaknya.. yaa mungkin katamu benar, tapi lebih dari itu ada harapan terbesarku kala itu.. harapan agar kau bisa menjaga hatimu ketika kita berjarak, harapan agar kau bisa sedikit mengalahkan egomu dan bersabar menanti pertemuan kembali.

ahhh... tapi kau lagi lagi membuatku kecewa, lagi lagi kau hancurkan kepercayaanku terhadapmu. lisanmu kenapa sekarang jadi tak bisa kupercaya sayang, kau ulangi lagi kesalahan yang sama..
aku pikir kau dewasa, tak lagi plin plan seperti katamu, tak hanya memikirkan kesenangan dan kepuasanmu saja.. ternyata kamu masih egois, kamu tak sepertiku yg selalu menjaga hati yang selalu bersabar menunggumu,
kamu hanya memikirkan kesenangan dan kepuasaanmu saja, tanpa berpikir akibat dari keputusanmu.. tanpa mempertimbangkan segala sesuatunya, rasanya kau tak adil kepadaku..
aku mati.matian memperjuangkan hubungan kita, aku rela melakukan apapun agar kau senang, tapi kamu lebih memilih dia yang menginginkanmu tanpa perlu banyak usaha, kamu lebih memilih dia yang menginginkanmu tanpa perlu susah payah.
tak adil rasanya, sungguh itu yang kau sebut cinta??? itu yang kau sebut sayang??
air mataku kala itu seolah sia sia saja... semua apa yang aku lakukan untukmu seolah sia.sia dan tak ada harganya dimatamu !!

hhhh.. kejam sekali hatimu sayang !!
aku benci sikap plin planmu , benci benci sekali... tapi terlepas dari semua yang kau lakukan kepadaku, jauh.jauh hari aku telah memaafkanmu..dan akan selalu memaafkanmu meski sering kau ulang kesalahan.kesalahanmu.. berharap suatu saat kau menyadari egomu telah menyakitiku, dan saat itu kau berkata "aku sudah jenuh sayang, kini aku ingin menjalani separuh hidupku bersamamu".

aku tak pernah lelah menyebut namamu dalam bait.bait doaku, berharap jika dirimu adalah yang terbaik untukku semoga kelak Allah menyatukan dan mempertemukan kita kembali dengan cara terindahNYA,
semoga Allah selalu menguatkan hatiku dan menopang diriku agar bisa melewati ini semua,
semoga ada jalan terbaik dariNya.. keputusan yang tak menyakiti salah 1 pihak.

aku merindukanmu, seperti yang dulu aku kenal..
aku merindukanmu, seperti saat kita bersama..
aku merindukanmu, seperti saat kemarin saat hatimu yakin bahwa bersamaku lah kau akan berlabuh.

aku menunggumu sayang, berharap kau akan segera kembali membawa separuh hatiku yang kau bawa pergi.

I miss ur voice,ur laugh, ur joke,I miss everything about us.


dariku yang menunggumu tanpa rasa jenuh, yang merindukanmu tanpa ujung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar